Jumat, 24 September 2010

Tarif Listrik 2011 Tidak Naik, Asal Efisiensi PLN Ditambah

Sabtu, 25 September 2010 , 00:00:00 WIB

  
RMOL.Keputusan yang diambil peme­rintah dan Komisi VII DPR untuk tidak menaikkan tarif dasar listrik (TDL) amat bertumpu pada efi­siensi yang dilakukan oleh Peru­sahaan Listrik Negara (PLN).
Bila efisiensi PLN tidak terca­pai, ancaman kenaikan TDL ba­kal kembali menyeruak dikare­na­kan subsidi Rp 40,1 triliun yang di­se­diakan dalam rencana angga­ran pend­apatan belanja negara (RAP­BN) 2011 sulit ditambah.
Menurut Ketua Komisi VII DPR Teuku Riefky Harya, tahun depan dari sisi penggunaan bahan bakar, PLN ingin menghemat Rp 8,1 tri­liun dengan menggunakan bahan bakar gas dan energi alter­natif lain­nya. Ditambah penun­daan car­ry over subsidi listrik 2010 se­besar Rp 40,6 triliun, dipero­leh ruang untuk tidak menaikan TDL.
“Oleh karena itu, kita sangat mengapresiasi janji PLN itu. Per­masalahannya kini ada di pe­me­rintah untuk berpihak menga­loka­sikan gas yang ada utk me­me­nuhi kebutuhan PLN,” kata Riefky usai rapat dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ES­DM) di Jakarta, Kamis (23/9).
Karena itu, dia mendesak pe­me­­rintah untuk mengamankan kebijakan yang sudah diputuskan dengan memberikan dukungan ba­gi PLN guna memperoleh ba­han bakar murah. Sementara DPR akan mengawal kesepa­ka­tan ini melalui Panitia Kerja Hulu Ke­listrikan guna memastikan efi­siensi penggunaan bahan bakar PLN dan energi terbarukan.
“Inti­nya kita ingin agar kebija­kan yang bagus ini bisa imple­men­tatif. Ja­ngan sampai karena ulah sege­lin­tir orang atau kelom­pok, apa yang sudah disepakati jadi tidak bisa terlak­sana,” tegas Riefky.
Yang pasti, kesepakatan yang telah diambil oleh pemerintah dan Komisi VII DPR tidak bisa berubah lagi dalam pembahasan bersama Badan Anggaran DPR.
Sebelumnya, Menteri ESDM Darwin Saleh mengusulkan sub­­­­si­di listrik se­besar Rp 41,02 triliun sebagai­mana ditetapkan dalam nota keuangan 2011. Ang­ka subsidi ter­sebut, terdiri dari sub­sidi ber­jalan Rp 36,4 triliun dan kekurangan subsidi tahun 2009 sekitar Rp 4,6 triliun.
Besaran subsidi pemerintah itu, belum termasuk kekurangan sub­sidi listrik Rp 12,7 triliun yang akan dikompensasi dengan kenai­kan TDL sebesar 15 persen per 1 Januari 2011. Sehingga ke­bu­tuhan subsidi sebesar Rp 53,7 triliun. Se­telah melalui perdeba­tan pan­jang, pemerintah dan Ko­misi VII DPR sepakat menutup keku­rangan sub­sidi Rp 12,7 tri­liun sebagai kom­­pen­sasi batal­nya TDL.

Kode iklan, banner, pesan atau apapun di pasang disini!

0 komentar:

Posting Komentar

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified