Selasa, 15 Maret 2011

20 Perusahaan Siap Mengeruk Nikel di Bumi BABASAL

Sumber data; (Mecusuar, 22/10) oleh Yayasan Merah Putih (YMP)

Banggai- Kabupaten Banggai ternyata memiliki sunber daya alam (SDA) yang melimpah.  Tidak hanya minyak dan gas (migas), kayu ataupun kelapa sawit yang menjadi primadonanya, namun kabupaten paling ujung timur Sulawesi Tengah ini juga memiliki potensi nikel yang cukup besar, sehingga membuat para investor menanamkan modalnya di daerah ini.

Berdasarkan data dari Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Banggai,  hingga September 2007 lalu tercatat sekitar 20 perusahaan yang dinyatakan siap mengeruk potensi tambang nikel di perut bumi Kabupaten Banggai.  Hal itu dimungkinkan menyusul telah keluarnya izin pertambangan dari pemerintah setempat, baik dalam tahap explorasi maupun exploitasi dengan total luasan areal 129.332 Hektare.

Dari 20 Perusahaan itu, tiga diantaranya sudah dalam tahap exploitasi, sedang 17 diantaranya baru mengantongi izin explorasi.  Ketiga perusahaan yang telah melakukan exploitasi masing-masing PT. Aneka Nusantara International (PT. ANI) yang beroperasi di Desa Hion dan Koninis di Kecamatan Bunta dengan luas areal 1.500 hektare, PT Billy Indonesia (PT. BI) di Desa Koninis, Hion dan Gonohop luas 2.738 hektare serta PT. Anugerah Tompira (PT.AT) di Kecamatan Masama dengan luas areal 199 hektare.

Untuk 17 perusahaan yang baru mengantongi izin explorasi diantaranya PT. Mustika Prima Alam (PT.MPA) di Desa Batu Hitam Kecamatan Nuhon luasan 7.955 hektare, PT. Sino Berseba Sulawesi (PT.SBS) di Kecamatan Toili Barat dengan luas 6.180 hektare, PT. Rehobot Prata Internusa (PT.RPI) dengan luas areal 5.283 hektare yang juga di Kecamatan Toili Barat.

Di Kecamatan Nuhon juga bakal beroperasi PT.Mineral Industri Asia (PT.MIA) dengan mengkapling areal seluas 3.050 hektare, di Kecamatan Pagimana PT. Mineral Asia Semesta (PT.MAS) dengan luas 7.782. hektare yang juga satu grup dengan PT.Cipta Utama Semesta (PT.CUS) yang nantinya beroperasi di Kecamatan Pagimana dan Bunta, luasnya sekitar 7.980 hektare.


Masih berdasarkan data dari Dinas tersebut, pemegang izin pertambangan terbesar yang dikeluarkan kepala daerah setempat yakni dikantongi HENDRIK yang juga investor pembangunan Luwuk Shoping Mall (LSM) dengan kaplingan areal seluas 50.000 hektare, investor yang satu ini memiliki sedikitnya 10 izin kuasa pertambangan, meliputi PT. Gemilang Mandiri Perkasa (PT.GMP) 8.000 hektare di Kecamatan Bunta dan Nuhon, PT Anugerah Sumber Bumi (PT.ASB) juga 8.000 hektare di Kecamatan Bualemo dan PT. Bumi Gemilang Perdana (PT.BGP) di Kecamatan Toili Barat dengan luas areal 8.000 hektare.

Berikut PT Sinar Makmur Cemerlang (PT.SMC) di Kecamatan Balantak seluas 8.000 hektare, PT BGP di Kecamatan Balantak luas 8.000 hektare, PT SMC di Kecamatan Batui dan Toili juga dengan luas 8.000 hektar serta PT.ASB di Kecanatan Toili Barat dengan luas 8.000 hektar, selanjutnya PT. Bangun Bumi Makmur (PT BBM) seluas 7.700 hektar di Kecamatan Balantak, PT.Gemilang Industri Perkasa (PT GIP) seluas  8.00 hektar di Kecamatan Toili Barat dan PT. Bumi Makmur Raya (PT.BMR) berlokasi di Bualemo seluas 7.000 hektar.

SEGERA BENTUK BARISAN PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANGGAI.





Kode iklan, banner, pesan atau apapun di pasang disini!

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified